Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia (STTII) memiliki tiga nilai utama yang menjadi dasar dalam pendidikan dan pembentukan karakter mahasiswanya, yaitu SARJANA, SUCI, dan SETIA. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai masing-masing nilai tersebut:
Nilai ini menekankan pentingnya pendidikan teologi yang berkualitas dan mendalam bagi setiap mahasiswa STTII. Seorang lulusan STTII diharapkan menjadi sarjana yang memiliki kecerdasan akademik dan pemahaman teologi yang mendalam, sehingga mampu:
1. Menguasai Firman Tuhan secara akademis – Mempelajari teologi secara sistematis, historis, dan biblika dengan pendekatan yang mendalam.
2. Berpikir kritis dan analitis – Memiliki wawasan luas dalam memahami tantangan teologi dan konteks pelayanan di era modern.
3. Mampu mengkomunikasikan Injil dengan efektif – Mengajarkan dan menyampaikan Firman Tuhan dengan argumentasi yang kuat dan relevan.
Sebagai sarjana teologi, mahasiswa tidak hanya memiliki gelar akademik tetapi juga diperlengkapi dengan keahlian berpikir yang tajam untuk menerapkan teologi dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari.
Nilai suci menekankan pentingnya kehidupan yang berkenan kepada Tuhan dengan menjaga kekudusan dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Dalam konteks STTII, hal ini berarti:
1.Hidup dalam kesalehan – Setiap mahasiswa dipanggil untuk hidup kudus, mencerminkan karakter Kristus dalam segala aspek kehidupan.
2.Integritas dalam pelayanan – Menghindari segala bentuk kompromi moral yang bisa mencoreng kesaksian Injil.
3.Ketaatan kepada Tuhan – Menjalani hidup yang sesuai dengan standar Firman Tuhan, menjauh dari dosa, dan terus bertumbuh dalam pengudusan.
Kekudusan bukan hanya sekadar teori, tetapi harus nyata dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan akademik, gereja, maupun masyarakat. Mahasiswa STTII diharapkan menjadi teladan dalam kesalehan dan memiliki karakter yang mencerminkan Kristus.
Nilai setia berbicara tentang kesetiaan dalam panggilan Tuhan, baik dalam belajar, pelayanan, maupun pengabdian hidup bagi Kristus. Kesetiaan ini ditunjukkan melalui:
1.Komitmen dalam menjalankan tugas panggilan – Baik sebagai pengkhotbah, pendeta, guru Alkitab, maupun pelayan di berbagai bidang.
2.Keteguhan dalam menghadapi tantangan – Dunia pelayanan penuh dengan tantangan, tetapi mahasiswa STTII dipanggil untuk tetap teguh dan tidak menyerah.
3.Konsistensi dalam iman dan doktrin – Tetap berpegang teguh pada Injil yang murni, tidak terombang-ambing oleh ajaran-ajaran yang menyimpang.
Kesetiaan bukan hanya sekadar bertahan, tetapi juga terus bertumbuh, berkembang, dan menghasilkan buah dalam pelayanan bagi Kerajaan Allah.
Seorang lulusan STTII diharapkan menjadi seorang pemimpin rohani yang memiliki dasar akademik yang kuat (SARJANA), hidup dalam kekudusan (SUCI), dan tetap setia dalam panggilannya (SETIA). Dengan nilai-nilai ini, mereka dipersiapkan untuk menjadi hamba Tuhan yang berkualitas, berintegritas, dan berdedikasi dalam pelayanan Injil.
